Komisi X DPR Desak Investigasi Dugaan Joki Seleksi Masuk UI
Sorotan Serius terhadap Praktik Kecurangan Akademik
Komisi X DPR RI menyoroti serius dugaan praktik joki dalam Seleksi Masuk Universitas Indonesia (Simak UI) 2025. Wakil Ketua Komisi X, Lalu Hadrian, menyatakan bahwa praktik semacam ini merusak kredibilitas institusi pendidikan dan merugikan calon mahasiswa yang berkompetisi secara jujur. Ia menegaskan pentingnya integritas dan transparansi dalam proses seleksi masuk perguruan tinggi.
Dorongan Investigasi dan Penindakan Tegas
Komisi X mendorong dilakukannya investigasi menyeluruh untuk membongkar jaringan pelaku joki. Mereka juga mendukung langkah tegas dari pihak kampus untuk tidak mentoleransi segala bentuk kecurangan. Sanksi tegas terhadap pelaku dianggap penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap sistem seleksi.
Tekanan Psikologis Jadi Pemicu
Lalu Hadrian juga menyoroti bahwa tekanan sistemik dan psikologis yang dihadapi calon mahasiswa bisa menjadi pemicu munculnya praktik joki. Oleh karena itu, ia mendorong perguruan tinggi dan Kementerian Pendidikan Tinggi untuk memperkuat pendampingan dan sosialisasi nilai kejujuran akademik, serta menciptakan sistem seleksi yang lebih inklusif dan adil.
UI Tegaskan Komitmen Antikecurangan
Pihak Universitas Indonesia melalui Direktur Humas, Arie Afriansyah, menegaskan bahwa mereka tidak akan mentoleransi segala bentuk kecurangan, baik yang terdeteksi secara sistem maupun melalui pengawasan langsung. UI juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan jika menemukan indikasi praktik joki.
Pendidikan tinggi seharusnya menjadi ruang meritokrasi, bukan arena jalan pintas. Semoga langkah ini jadi awal pembenahan menyeluruh dalam sistem seleksi masuk perguruan tinggi di Indonesia.